Thursday, January 04, 2007
and the journey begin
lima hari berada di daerah antah berantah..tanpa sinyal, tanpa tekhnologi..tetapi tetap bisa bersenang-senang...
berjalan menyusuri tebing, menghargai indahnya alam..
mencintai indahnya kebersamaan..
merasakan kedalaman cinta...
sebuah petualangan tanpa akhir..

lhooo..kok jadi puitis gitu siiihh??
jadi begini ceritanya..setelah 2 minggu menghilang dari peredaran, dan akhirnya selama 5 hari berada di daerah pedalaman sambil berharap munculnya sinyal HP..ternyata ada satu hikmah yang besar di sana..keluarga itu ada sesuatu yang paling berharga..

melewati tahun baru bersama dengan nenek semata wayang beserta dengan keluarga besar..

hari pertama menginjakkan kaki di tanah leluhur rasanya ada sesuatu yang aneh..dan sedikit menggelitik..masih inget jalannya gk yaaahhh??? setelah perjalanan selama 5 jam melewati daerah persawahan akhirnya tiba juga di sebuah desa yang disebut dengan Pangombusan..sebuah desa kecil di pinggiran Porsea (buat yang sering baca koran sih biasanya kenal dengan Porsea nya). Petualangan pun dimulai..karena di sini yang namanya sinyal harus menunggu keajaiban untuk bisa muncul..heheheh (hiperbolis..)

setelah tinggal beberapa saat dan mengunjungi rumah ompung (kakek-nenek) yang masih asli dari kayu disatukan dengan pasak tanpa paku dikelilingi ukiran-ukiran dan lukisan-lukisan tangan..perjalanan dilanjutkan ke area rumah nenek semata wayang dari nyokap..melanjutkan perjalanan masuk desa, turun bukit, menyusuri daerah persawahan..akhirnya tiba juga, di sebuah desa di pinggiran danau toba..melewati tahun baru di sana..bersama-sama berdoa, berharap akan tahun yang lebih baik.

rasanya berada di tanah leluhur tanpa berjalan-jalan menikmati alam yang ada sayang duncs....akhirnya tiba saatnya menikmati indahnya alam tanah BATAK!!! yippie...

perjalanan pun dimulai..sebagai tamu yang baik maka kita ikuti sajalah petunjuk dari sepupu kyu..pokoknya dengan satu pesan.."bring me to see the beauty of this exotic land"..

perjalanan dimulai menuju salib kasih..sebuah tempat di ujung bukit tarutung, melewati jalan yang terjal pun tak jadi masalah..ternyata tempat di ujung bukit itu cukup membawa damai..sebuah tempat yang didedikasikan kepada IL Nomensen seorang missionaris asal Jerman yang membawa ajaran Kristiani di tanah Batak, kalau orang Batak kadang suka manggil Ompung Nomensen. Di salib kasih ini udaranya sejuk bangetttt...di sini kami sekeluarga sempat berdoa bersama di ruangan doa yang disumbangkan oleh beberapa umat yang pernah datang ke tempat ini.

Dari salib kasih perjalanan di lanjutkan ke daerah yang disebut bukit Sipinsur..13 km perjalanan dari jalan utama..beeeuuhhh..pegel jek..jalanan masih berbatu..loncat kiri-loncat kanan..akhirnya tibalah kami..di Sipinsur ini..
Gk sia-sia 13 km perjalanan...AMAZING!!! walaupun sempat diguyur hujan, tapi senang karena kita sempat melihat pelangi dari bawah bukit kita berdiri...tau gk selain Pulau Samosir ternyata ada pula lain yang berada di tengah Danau Toba..hmm..namanya..lupaaa...

Dari Sipinsur kami terus menelusuri pegunungan yang mengelilingi danau toba, dan tibalah di Huta Ginjang (dalam bahasa Indonesia: Desa Atas). Huta Ginjang berada 1550 m dpl..hmmm..kebayang dong tingginya kayak apa..Masih di Huta Ginjang, tapi ke tempat yang berbeda...kita pergi ke bukit Panatap..beautiful place...pokoknya setiap rasa lelah dalam perjalanan semua terobati...benar-benar serasa berjalan di atas awan..batas antara bumi dan langit..sungguh-sungguh nyata terlihat..menurut cerita sepupu kyu itu di tempat ini pernah dipakai untuk tempat gantole beberapa kali..

dari sini..kami terus menelusuri danau toba...hingga lapar menggelayuti...hiks...akyu ingin makaannn..sambil menikmati rasa lapar..akhirnya kami tiba di lumban silintong, tempat makan di pinggir danau toba..silahkan pilih mau di mana dan jenis tempat seperti apa, mau yang mengapung di pantai atau hanya sedikit dekat pantai juga ada...silahkan pilih-silahkan pilih...

sampai di rumah saudarakyu sudah malam...suasana lelah dan cape dan akhirnya tertidur menghampar...

besoknya perjalanan dilanjutkan..dengan ke Samosir..menyebrang dengan KMP Tao Toba selama kira-kira 30 menit tibalah kami di P. Samosir, setelah berkeliling-keliling, akhirnya kami harus kembali ke P. Sumatra..rasanya rugi kalau harus backtrack..jadilah kami mengambil jalan lewat Tele..untuk mereka yang gk mau menyebrang lautan bisa lewat jalan ini...karena disinilah terdapat jembatan penghubung antara P. Sumatera dan P. Samosir (tapi jalannya benar-benar offroad abiezzz). Dari sini perjalanan dilanjutkan ke taman wisata iman di daerah Sidikalang..disini semua rumah ibadah ada..and my favorit?? sebuah taman luas berisi patung-patung perjalanan hidup Yesus Kristus, mulai lahir hingga perjalanan salib di golgota.
karena sudah berada di Sidikalang rasanya rugi kalau tidak menikmati durian Sidikalang yang terkenal itu.

nah...setelah perjalanan yang melelahkan itu akhirnya harus kembali ke kota Medan..karena besok paginya sudah harus kembali ke Jakarta.
Melelahkan tetapi menyenangkan.

Tapi ada bagian yang paling nikmat dari perjalanan ini adalah....MAKAN DUREN!! karena hanya selama di sinilah akyu bisa makan duren sepuas hati...mulai dari sarapan sampai makan malam, bahkan selesai makan pun pencuci mulutnya DUREN!! benar-benar pesta DUREN...

aahhh...sudah lengkap perjalanan..mungkin masih banyak tempat belum terjelajahi..tapi untuk kali ini cukup ini dulu....

eniwey on d wey bas wey..biarpun telat...

HAPPY NEW YEAR YAAAAAHHHH...






ps. foto-fotonya menyusul yaaahhh...
 
ditulis oleh aLps jam 4:30 PM | permalink |


0 hati: